Jepin atau Zapin, seni tari dan lagu, bisa menjadi contoh bagaimana proses adaptasi dan akulturasi antara Islam dan budaya lokal tumbuh secara unik. Awalnya, seni ini menjadi alat dakwah para saudagar dari Hadramaut, Yaman, yang menyebarkan Islam di Nusantara pada abad ke-13 Masehi. Sarana syiar agama itu lantas berkembang sebagai kreasi seni penuh variasi. Salah satu kantong Jepin ada di kawasan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, sekitar empat jam dari Pontianak. ”Di Tebas-lah catatan sejarah menyatakan awal mulanya tari Jepin dipentaskan tahun 1928,” kata Juhermi Tahir, seniman tari Melayu. Sebagaimana di daerah lain, tarian Jepin di kota ini juga bertumpu pada gerak kaki.
KECAMATAN TEBAS, SAMBAS(KAL-BAR) |
Diawali dan ditutup salam pembuka, seluruh pentas menampilkan gerak kaki yang diulang-ulang. Dua kaki penari melangkah maju-mundur, ke samping kanan-kiri, kadang juga memutar. Tarian ini diiringi alat musik gambus,marwas dan sebagainya. Lagu yang didendangkan dalam musik pengiring berupa pantun yang mengangkat kehidupan sehari-hari. Lirik itu diselipi nilai-nilai ajaran Islam. Ini adalah corak Jepin asli atau tradisi. Seni ini kemudian meluas lewat Sungai Kapuas dan Sungai Kubu dan ”dihanyutkan” hingga ke desa-desa pedalaman.
Penyebaran ini membuka kemungkinan pengembangan variasi Jepin yang berbeda dari corak tradisi. Meski berangkat dari pakem yang sama, yaitu diawali salam pembuka dan diakhiri salam penutup, tarian di tengahnya terus berkembang. Dulu, gerakan kaki seolah melekat di lantai, tak boleh terlalu mengangkang, dan tangan tak boleh terlalu tinggi. Kini, gerakannya lebih bebas. Di Kalimantan Barat, ada beberapa jenis varian Jepin. Beberapa di antaranya Jepin Melayu, Jepin Arab, dan Jepin Lembut. Nama-nama tari hasil kreasi baru itu menggambarkan penekanan pada tariannya. Jepin Melayu lebih kental dengan corak Melayu.
Jepin Arab mengacu kepada tari Arab. Ciri khas untuk Jepin d Kabupaten Sambas adalah Jepin Lembut.Tari jepin lembut adalah tari jepin yang berasal dari sambas dan hanya ada di sambas. Ciri khas yang ada pada tarian ini adalah gerak yang lembut, lemah gemulai dan langkah tahtim. Jumlah penari yang menarikan tarian ini tidak terikat artinya bebas. Dalam tarian ini alat musik yang wajib di gunakan adalah musik gambus dan maruas. Belakangan, Jepin juga dikembangkan sebagai tari dengan alat.
Rusmindari Triwati, peneliti budaya Majelis Adat Budaya Melayu, mengatakan, saat ini ada tari Jepin Kipas, yang memanfaatkan kipas sebagai properti tari. Lantas, ada tari Jepin Bui lantaran salah satu penarinya diikat menggunakan tali. Ciri khas untuk Jepin d Kabupaten Sambas adalah Jepin Lembut. ”Tari Jepin tradisi biasanya dimainkan dalam prosesi menjelang hari pernikahan. Pernikahan gaya Melayu biasanya juga memainkan Jepin tradisi ini,” kata Rusmindari. Berawal dari sarana dakwah, kini tari Jepin telah berkembang menjadi seni tradisi khas Melayu di Kalimantan Barat.
No comments:
Post a Comment