REBANA DITINJAU DARI SEGI AKUSTIK
Seperti yang sudah dibahas pada materi-materi yang lalu, bahwa ilmu akustik mempelajari pengetahuan tentang sumber bunyi, proses perambatan bunyi, dan penerimaan bunyi. Selain itu mempelajari pula tentang fenomena-fenomena akustik yang terjadi baik secara fisika, biologi maupun psikologis akustik .Pada bab ini akan dibahas mengenai alat musik Rebana berdasarkan segi akustik. Rebana adalah alat musik yang sumber bunyi nya berasal dari membrane / kulit.
Kulit tersebut berasal dari kulit kambing, untuk menghasilkan getaran kulit yang baik maka digunakan kulit kambing yang masih muda. Karena kulit tersebut masih terik. Cara memainkan alat musik rebana sendiri adalah dengan cara dipukul. Itu dilakukan agar dapat menggetarkan membrane nya. Getaran dari membrane tersebut akan menghasilkan bunyi yang padu.
Membran pada alat musik Rebana di pasang pada kayu yang berbentuk lingkaran kemudian diikat dengan menggunakan rotan. Bagian terpenting pada rebana adalah kayu yang digunakan untuk menempelkan membrannya. Jika kayu itu sedikit saja berlubang atau tidak rata permukaan serat kayu nya maka Rebana tidak akan menghasilkan bunyi yang maksimal, Ketebalan kayu juga ikut mempengaruhi bunyi rebana tersebut. Biasanya alat musik tersebut digunakan dalam acara adat istiadat seperti pada acara sunatan, pernikahan. Jadi semakin kencang kulit yang dipakai maka semakin baik pula bunyi yang dihasilkan oleh Rebana itu.
REBANA DITINJAU DARI SEGI ORGANOLOGI
Organologi secara garis besar ialah ilmu yang mempelajari tentang struktur instrumen musik berdasarkan sumber bunyi, cara memproduksi bunyi dan sistem pelarasan. Organologi mempunyai maksud sebagai gambaran tenteng bentuk dan rupa susunan pembangun konstruksi suatu alat music. Organologi dalam istilah musik merupakan “ilmu yang mempelajari tentang alat musik”.
Pada Rebana sendiri memiliki bentuk lingkaran. Karena sumber bunyi rebana berasal dari membrane maka dibentuk lah rebana menjadi lingkaran agar nanti cara memainkan rebana lebih mudah dan menghasilkan bunyi yang padu. Jika rebana berbentuk kotak, segitiga, atau lonjong maka tidak akan menghasilkan bunyi yang baik. Bentuk lingkaran pada alat music itu sendiri ditujukan agar pada saat dimainkan rebana dapat menampung bunyi pada rongga udara yang akan mengeluarkan bunyi yang baik. Bentuk pada Rebana juga harus benar-benar bulat 360 derajat. Untuk mendapatkan bunyi yang maksimal
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan tentang alat musik Rebana dapat disimpulkan bahwa alat musik Rebana adalah alat yang sering digunakan dalam acara-acara formal seperti pernikahan atau acara-acara nonformal seperti hiburan rakyat. Rebana berasal dari Kota Ketapang dan banyak warga sekitar yang menjadi pengrajinnya. Tidak hanya di Ketapang, seperti yang telah kami amati di Kota Sambas juga ada beberapa pengrajin alat musik khususnya alat musik Rebana. Rebana termasuk golongan alat musik membranophone karena sumber bunyinya berasal dari membran atau kulit. Bentuk dari alat music rebana sendiri adalah lingkaran. Kemudian Cara memainkan alat music rebana adalah dengan cara dipukul. Dalam pembuatannya, Rebana dapat diselesaikan dalam waktu 1 bulan, karena pembuatannya yang tergolong rumit.
SARAN :
Sebagai mahasiswa Seni sudah saharusnya kita melestarikan alat musik tradisional khusunya alat musik yang berada di Kalimantan Barat seperti salah satunya adalah Rebana. Agar alat musik tradisional tersebut tidak punah tergerus jaman. Apalagi dijaman sekarang ini seni budaya traditional sudah mulai ditinggalkan. Inilah tugas yang harus kita jalankan dalam pelestarian seni budaya kita. Agar kelak generasi penerus masih dapat merasakan dan mengetahui tentang seni budaya bangsa kita.
Daftar Referensi :
Pengrajin Rebana Bapak Surdi, Kecamatan Sejangkung. Sambas
Buku alat musik tradisional
No comments:
Post a Comment